Bagaimana cara menjadi social media specialist ? Skill apa
yang harus kita miliki untuk menjadi social media specialist?
Dilansir dari Betterteam, social media specialist ialah
posisi yang fokus dalam menciptakan konten digital yang menarik minat serta
kreatif untuk berbagai platform media sosial.
Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan brand awareness
dalam bisnis kita. Juga agar dapat memperkuat usaha pemasaran sehingga dapat
mendorong angka penjualan.
Social media specialist harus mengerti cara untuk
menyesuaikan konten yang sama namun diaplikasikan ke tiap jenis sosial media.
Mengapa begitu? Sebab tiap sosial media memiliki karakteristik yang berbeda.
Oleh sebab itu, social media specialist harus memiliki
skills untuk menerapkan cara untuk menyesuaikan konten di tiap jenis sosial
media.
Nah, dilansir dari qiscus.com ada delapan skills yang
dibutuhkan social media specialist, yaitu skill story-telling, estetika visual
yang kuat, manajemen konsumen, update tren terbaru, memahami keberagaman
platform sosial media, menentukan Key Performance Indicator (KPI), menguraikan
analisis, dan memahami Search Engine Optimization (SEO) dan Ads . Namun, di
blog kali ini penulis hanya akan menuliskan setidaknya tiga skills yang harus
dimiliki oleh social media specialist.
Tiga skills tersebut, yaitu:
1. Skill story-telling
Konten marketing dan sosial media berjalan beriringan dalam
membangun citra merek sebuah bisnis. Sosial media specialist harus mampu memberikan
edukasi kepada konsumen tentang merek bisnis tersebut. Sebagai orang yang
bertanggung jawab atas konten sosial media perusahaan, sosial media specialist
harus memiliki kemampuan menulis, mengedit, story-telling yang kuat untuk
mewakili identitas perusahaan.
Skill ini membantu konsumen memahami produk atau layanan perusahaan
dengan lebih mudah. Membangun kepercayaan dan otoritas merek, dan menunjukkan
transparansi
Mirip dengan pengiklan jadul, spesialis media sosial
diharapkan untuk membangun citra atau gaya hidup seputar produk, menarik
pengguna dengan narasi yang menarik melalui teks, gambar, atau video kampanye
media sosial.
Misalnya spesialis media sosial dapat membuat rencana dan
mengembangkan konten untuk sosial media perusahaan yang konsisten sesuai dengan
identitas perusahaan. Lalu bertanggung jawab untuk merancang strategi,
manajemen komunitas, pengarahan kreatif, dan juga copywriting. Contoh lain yaitu
berkomunikasi dengan pengikut di sosial media dan memahami target audiens
setiap sosial media.
Berikut contoh pada gambar 1 bagaimana akun instagram brand Kopi Kenangan melakukan komunikasi kepada konsumen melalui metode storytelling.
![]() |
| gambar 1 |
2. Menguraikan analisis
Alat analitik di sosial media akan menyediakan data yang
mengukur kinerja dari sosial media perusahaan. Seorang social media specialist
harus bisa memahami grafik dari data analitik kepada perusahaan. Dengan begitu
perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat untuk mencari atau mengembangkan
strategi lainnya, yang mungkin lebih membuahkan hasil.
Keterampilan keras yang diharapkan dimiliki sebagai spesialis media sosial adalah
kemampuan untuk melacak metrik kinerja tertentu dan mengukur serta menganalisis
hasil upaya media sosial untuk membangun kampanye yang semakin berdampak.
Dalam istilah praktis, ini akan melibatkan pengukuran; keterikatan,
tayangan, mencapai (berapa orang yang mencapai postingan akun), berbagi suara (membagikan
postingan kepada teman akun), referensi, konversi, tingkat respons dan waktu.
Setelah mengumpulkan data ini, spesialis media sosial akan memiliki
gambaran umum tentang kinerja media sosial perusahaan yang dapat dilaporkan
kembali ke tim pemasaran digital. Untungnya, ada sejumlah alat di luar sana
yang membantu, tidak hanya mengumpulkan data yang diperlukan, tetapi juga
menganalisis dan mempelajarinya.
Misalnya dengan menggunakan
alat analisis seperti Google Analytics, Facebook Instagram Insights untuk
memantau dan mengevaluasi kinerja sosial media perusahaan. Seperti Instagram insights
yang ditunjukkan pada gambar 2 menunjukkan bagaimana interaksi akun sosial
media perusahaan dengan pengguna akun.
![]() |
| gambar 2 |
3. Memahami Search Engine Optimization (SEO) dan Ads
Social media specialist harus memahami kinerja SEO dengan
mengintegrasikannya dengan sosial media untuk mendapatkan organic traffic.
Misalnya dengan memberikan link pada pada sosial media perusahaan bisa
meningkatkan peringkat pada mesin pencari. Setiap bagian dari konten harus
tersegmentasi, dapat dicari, dan bisa dibagikan berdasarkan target audiens.
Social media specialist juga harus memahami tentang bagaimana Ads atau iklan berbayar
dapat meningkatkan kinerja sosial media lebih maksimal.
Memiliki pengetahuan SEO akan sangat membantu social media
specialist dalam merancang strategi media sosial untuk membantu menarik audiens
yang lebih besar dan mengarahkan ke lebih banyak pelanggan potensial.
Dalam salah satu jenis SEO ada yang disebut Off-page SEO,
dimana ialah upaya optimasi yang dilakukan di luar website untuk menaikkan
peringkat di mesin pencari. Aktivitas ini juga diperhitungkan Google sebagai
indikator untuk mengetahui seberapa bagus website, bisnis, atau produk di mata
audiens. Misalnya social media marketing, ada peran penting yang dimainkan media
sosial untuk bisnis, buat akun dan bangun reputasi brand yang bagus di media
sosial. Unggah postingan yang melibatkan netizen, misalnya bertanya soal warna
favorit jika bisnis Anda seputar makeup atau pakaian. Posting juga konten
terbaru yang diterbitkan di website atau blog Anda. Dengan begini, banyak orang
yang akan mampir dan Google akan melihat kredibilitas situs.
Contohnya pada gambar 3 yang penulis dapatkan dari Dosen
Social Media Analysis. Gambar tersebut menunjukkan bagaimana seharusnya kita
membangun akun media sosial sehingga dapat muncul di pencarian.
![]() |
| gambar 3 |
.png)
.png)

Komentar
Posting Komentar