Langsung ke konten utama

Have These Skills to be a Social Media Specialist!

Bagaimana cara menjadi social media specialist ? Skill apa yang harus kita miliki untuk menjadi social media specialist?

Dilansir dari Betterteam, social media specialist ialah posisi yang fokus dalam menciptakan konten digital yang menarik minat serta kreatif untuk berbagai platform media sosial.

Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan brand awareness dalam bisnis kita. Juga agar dapat memperkuat usaha pemasaran sehingga dapat mendorong angka penjualan.

Social media specialist harus mengerti cara untuk menyesuaikan konten yang sama namun diaplikasikan ke tiap jenis sosial media. Mengapa begitu? Sebab tiap sosial media memiliki karakteristik yang berbeda.

Oleh sebab itu, social media specialist harus memiliki skills untuk menerapkan cara untuk menyesuaikan konten di tiap jenis sosial media.

Nah, dilansir dari qiscus.com ada delapan skills yang dibutuhkan social media specialist, yaitu skill story-telling, estetika visual yang kuat, manajemen konsumen, update tren terbaru, memahami keberagaman platform sosial media, menentukan Key Performance Indicator (KPI), menguraikan analisis, dan memahami Search Engine Optimization (SEO) dan Ads . Namun, di blog kali ini penulis hanya akan menuliskan setidaknya tiga skills yang harus dimiliki oleh social media specialist.

Tiga skills tersebut, yaitu:

1. Skill story-telling

Konten marketing dan sosial media berjalan beriringan dalam membangun citra merek sebuah bisnis. Sosial media specialist harus mampu memberikan edukasi kepada konsumen tentang merek bisnis tersebut. Sebagai orang yang bertanggung jawab atas konten sosial media perusahaan, sosial media specialist harus memiliki kemampuan menulis, mengedit, story-telling yang kuat untuk mewakili identitas perusahaan.

Skill ini membantu konsumen memahami produk atau layanan perusahaan dengan lebih mudah. Membangun kepercayaan dan otoritas merek, dan menunjukkan transparansi

Mirip dengan pengiklan jadul, spesialis media sosial diharapkan untuk membangun citra atau gaya hidup seputar produk, menarik pengguna dengan narasi yang menarik melalui teks, gambar, atau video kampanye media sosial.

Misalnya spesialis media sosial dapat membuat rencana dan mengembangkan konten untuk sosial media perusahaan yang konsisten sesuai dengan identitas perusahaan. Lalu bertanggung jawab untuk merancang strategi, manajemen komunitas, pengarahan kreatif, dan juga copywriting. Contoh lain yaitu berkomunikasi dengan pengikut di sosial media dan memahami target audiens setiap sosial media.

Berikut contoh pada gambar 1 bagaimana akun instagram brand Kopi Kenangan melakukan komunikasi kepada konsumen melalui metode storytelling.

gambar 1


2. Menguraikan analisis

Alat analitik di sosial media akan menyediakan data yang mengukur kinerja dari sosial media perusahaan. Seorang social media specialist harus bisa memahami grafik dari data analitik kepada perusahaan. Dengan begitu perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat untuk mencari atau mengembangkan strategi lainnya, yang mungkin lebih membuahkan hasil.

Keterampilan keras yang diharapkan  dimiliki sebagai spesialis media sosial adalah kemampuan untuk melacak metrik kinerja tertentu dan mengukur serta menganalisis hasil upaya media sosial untuk membangun kampanye yang semakin berdampak.

Dalam istilah praktis, ini akan melibatkan pengukuran; keterikatan, tayangan, mencapai (berapa orang yang mencapai postingan akun), berbagi suara (membagikan postingan kepada teman akun), referensi, konversi, tingkat respons dan waktu.

Setelah mengumpulkan data ini, spesialis media sosial akan memiliki gambaran umum tentang kinerja media sosial perusahaan yang dapat dilaporkan kembali ke tim pemasaran digital. Untungnya, ada sejumlah alat di luar sana yang membantu, tidak hanya mengumpulkan data yang diperlukan, tetapi juga menganalisis dan mempelajarinya.

Misalnya dengan menggunakan alat analisis seperti Google Analytics, Facebook Instagram Insights untuk memantau dan mengevaluasi kinerja sosial media perusahaan. Seperti Instagram insights yang ditunjukkan pada gambar 2 menunjukkan bagaimana interaksi akun sosial media perusahaan dengan pengguna akun.


gambar 2


3. Memahami Search Engine Optimization (SEO) dan Ads

Social media specialist harus memahami kinerja SEO dengan mengintegrasikannya dengan sosial media untuk mendapatkan organic traffic. Misalnya dengan memberikan link pada pada sosial media perusahaan bisa meningkatkan peringkat pada mesin pencari. Setiap bagian dari konten harus tersegmentasi, dapat dicari, dan bisa dibagikan berdasarkan target audiens. Social media specialist juga harus memahami tentang bagaimana Ads atau iklan berbayar dapat meningkatkan kinerja sosial media lebih maksimal.

Memiliki pengetahuan SEO akan sangat membantu social media specialist dalam merancang strategi media sosial untuk membantu menarik audiens yang lebih besar dan mengarahkan ke lebih banyak pelanggan potensial.

Dalam salah satu jenis SEO ada yang disebut Off-page SEO, dimana ialah upaya optimasi yang dilakukan di luar website untuk menaikkan peringkat di mesin pencari. Aktivitas ini juga diperhitungkan Google sebagai indikator untuk mengetahui seberapa bagus website, bisnis, atau produk di mata audiens. Misalnya social media marketing, ada peran penting yang dimainkan media sosial untuk bisnis, buat akun dan bangun reputasi brand yang bagus di media sosial. Unggah postingan yang melibatkan netizen, misalnya bertanya soal warna favorit jika bisnis Anda seputar makeup atau pakaian. Posting juga konten terbaru yang diterbitkan di website atau blog Anda. Dengan begini, banyak orang yang akan mampir dan Google akan melihat kredibilitas situs.

Contohnya pada gambar 3 yang penulis dapatkan dari Dosen Social Media Analysis. Gambar tersebut menunjukkan bagaimana seharusnya kita membangun akun media sosial sehingga dapat muncul di pencarian.

gambar 3




Komentar